SELAMAT DATANG DI SITUS FORUM KOMUNIKASI KELUARGA ANAK DENGAN KECACATAN (FKKADK) ACEH BESAR, SEMOGA BISA BERMAMFAAT UNTUK ANDA

Rabu, 16 Juli 2014

Hari Cerebral Palsy se-Dunia Tahun 2013

Setiap hari Rabu minggu pertama di bulan Oktober diperingati sebagai Hari Cerebral Palsy Sedunia (World Cerebral Palsy Day). Tahun ini jatuh pada hari Rabu tanggal 2 Oktober 2013 dengan tema Change My World in 1 Minute. Tema ini diusung oleh organisasi WCP Day yang dikelola oleh kelompok global yang terdiri dari kelompok amal dan organisasi non profit yang mendukung orang dengan cerebral palsy yang mewakili 5 negara. Pada hari ini diharapkan terbangun kepedulian masyarakat terhadap mereka yang menyandang cerebral palsy (CP), dan dengan change my world in 1 minute terkumpul gagasan-gagasan dari mereka penyandang CP untuk membuat hidup mereka lebih baik lagi. Seperti penemuan alat bantu yang memudahkan aksesibilitas penyandang CP lebih mudah, ataupun hal-hal yang dirasakan sangat membantu dalam kehidupan mereka. 

Apakah sebenarnya cerebral palsy?

Dari ensiklopedia bebas wikipedia, Cerebral Palsy atau dalam bahasa Indonesia berarti kelumpuhan otak adalah salah satu penyebab kecacatan pada anak. Cerebral Palsy adalah suatu kondisi terganggunya fungsi otak dan jaring syaraf yang mengendalikan motorik, laju belajar, pendengaran, penglihatan dan kemampuan berpikir. Jumlah penyandang cerebral palsy di dunia mencapai 17 juta jiwa lebih, dan di Indonesia menurut dr Uni Gamayani yang dikutip dari situs www. radioaustralia.net.au/indonesian, spesialis syaraf di Departemen Neurologi Rumahsakit Hasan Sadikin-Bandung, setiap 2 dari seribu kelahiran hidup menderita cerebral palsy, dengan tingkat keparahan mulai dari yang ringan sampai yang berat. Sementara Data Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Aceh Besar pada tahun 2012 adalah 1.405 Orang Dengan Kedisabilitasan (ODK) yang meliputi disabilitas fisik, disabilitas mental, disabilitas ganda (cacat fisik dan mental) dan disabilitas berat. Sebanyak 231 orang adalah anak dengan Kedisabilitasa (ADK), dimana sebagian besar dari mereka adalah penyandang cerebral palsy. 

Permasalahan Anak dengan CP

Sebagian besar anak dengan Cerebral Palsy hidupnya bergantung dengan orang lain dan masih sedikit yang dapat hidup secara mandiri. Ini terjadi karena masih kurangnya pemahaman orang tua/keluarga terhadap penanganan anak cerebral palsy. Hal tersebut diperparah lagi dengan kenyataan bahwa sebagian diantara anak dengan cerebral palsy tersebut berasal dari keluarga yang memiliki kehidupan dengan permasalahan sosial diantaranya masalah ekonomi (baca kemiskinan), tinggal di daerah pedesaan dimana informasi dan pelayanan bagi anak dengan cerebral palsy sangat minim. 

Undang-Undang RI Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak mengisyaratkan bahwa setiap anak termasuk anak dengan kedisabilitasan mempunyai hak dalam keberlangsungan hidup, tumbuh kembang, berpartisipasi dan mendapat perlindungan dari perlakuan yang tidak kondusif bagi keberadaan, perkembangan dan masa depannya. Untuk mencapai hal tersebut ditegaskan lagi dalam pasal 8 bahwa setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial sesuai dengan kebutuhan fisik, mental, spiritual, dan sosial.

Beberapa faktor yang menyebabkan lambatnya penanganan anak dengan CP diantaranya adalah: belum semua orang tua/keluarga yang memiliki anak dengan cerebral palsy mengetahui ataupun terinformasi mengenai penanganan anak dengan cerebral palsy terutama sekali keluarga anak dengan CP yang tinggal di daerah pedesaan dan jauh dari pusat layanan kesehatan. Faktor lain adalah kesadaran masyarakat terhadap cerebral palsy juga masih dirasakan sangat kurang seperti lambatnya orang tua/keluarga mengetahui anaknya menyandang cerebral palsy. Terakhir belum optimalnya sistem deteksi dini gangguan tumbuh kembang anak di pusat-pusat layanan kesehatan dasar seperti puskesmas dimana tidak saja tenaga medis tetapi keluarga dan masyarakat berperan penting dalam deteksi dini gangguan tumbuh kembang anak. 

Penanganan Anak dengan CP

Saat ini anak dengan cerebral palsy dapat diberikan terapi dan latihan yang kontinyu untuk memaksimalkan fungsi syaraf lain agar dapat mengendalikan fungsi motoriknya dengan lebih baik. Di Aceh sendiri, pelayanan fisioterapi pada anak sudah ada hampir di beberapa rumah sakit seperti di RSUDZA dan RSIA Banda Aceh. Tetapi jumlah anak dengan CP masih cukup banyak yang belum mendapatkan informasi pelayanan ini. 

Deteksi dini gangguan tumbuh kembang anak adalah pemeriksaan pada anak/balita untuk menemukan secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang anak. Misalnya usia 3-6 bulan seorang anak seharusnya sudah bisa tengkurap dan mengangkat kepala tetapi jika terdapat kasus dimana anak usia tersebut belum bisa melakukan hal tersebut, maka perlu dirujuk ke spesialis tumbuh kembang anak. Namun seringkali dimasyarakat kita mengemukakan bahwa tumbuh kembang seorang anak berbeda-beda, faktor inilah yang menyebabkan seringkali lambatnya seorang anak diketahui menyandang CP yang mengakibatkan terlambat pula penanganan yang harusnya diberikan. 

Kepedulian masyarakat juga memegang peranan penting dalam membantu meningkatkan kesadaran pentingnya deteksi tumbuh kembang anak dilakukan terutama di posyandu dan puskesmas. Pemerintah dapat bekerja sama dengan masyarakat dalam meningkatkan aksesibilitas anak dengan CP terhadap pelayanan sosial dasar terutama dengan menyediakan layanan kesehatan dasar: fisioterapi yang dibutuhkan anak CP di puskesmas-puskesmas untuk memudahkan masyarakat menjangkau layanan seperti pelayanan fisioterapis dan sebagainya.



Penulis:
Nuraida, A.Ks, MA
Pekerja Sosial
Forum Komunikasi Keluarga Anak Dengan Kedisabilitasan (FKKADK)
Kabupaten Aceh Besar

*Artikel ini sudah pernah dimuat di Buletin Rumah Gadang Edisi Oktober-Desember Tahun 2013.




Bila Anda mengcopy tulisan di situs kami, harap cantumkan link sumbernya..... Terimak kasih
Anda bisa berpartisipasi
Melalui Rekening kami :

FKKADK Kab. Aceh Besar
BRI Unit Kota Jantho
Nomor Rekening: 3518-01-007696-53-7


Pilih mode Komentarmu (Facebook atau Blogger)
0 Blogger
Komentar melalui Facebook
Komentar melalui Blogger

0 komentar:

Posting Komentar